Newest Post

PEMANFAATAN LIMBAH KOMPUTER

| Jumat, 29 Agustus 2014
Baca selengkapnya »


Memanfaatkan Limbah Komputer

  Limbah. Sebuah kata yang dikonotasikan dengan sampah, kotor dan tidak berguna. Tapi bagaimana dengan limbah komputer. Apakah juga sama dengan limbah yang lain, kotor dan tidak berguna. Kotor mungkin ya, tapi kalau tidak berguna tentu harus dipikir ulang lagi.

Yang dimaksud limbah komputer disini adalah komputer atau bagian komputer yang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Limbah komputer bisa juga berarti komputer yang masih hidup tetapi karena teknologinya sudah tidak up to date (ketinggalan jaman) sehingga harus dibuang. Contoh dari komputer yang ketinggalan jaman ini adalah komputer 286, 386, 486 dan pentium low end. Bagi anda yang punya komputer dengan tipe seperti ini walaupun masih hidup, tetapi fungsinya sudah bergeser bahkan ada beberapa yang tidak mempunyai fungsi sama sekali.
Limbah komputer ini ternyata masih memiliki nilai jual yang cukup menggiurkan. Tentu saja harus ada pemilahan dan pemilihan dalam pengelolaan limbah yang satu ini. Komputer rusak harus dipilah dan dipilih berdasarkan bahan pembuatnya dan dipisahkan per bagian.

Komputer yang paling tidak terdiri dari CPU, monitor, keyboard dan mouse dipilah sebagai berikut : keyboard dan mouse dijadikan satu kelompok. Di kalangan “rombeng” bahan pembuat kedua alat ini disebut sebagai plastik keras. Nilai jual sekitar Rp 1.500,- per kilogram. Tapi jangan lupa, mouse dan keyboard memiliki kabel yang harus dipotong dan dipisah dulu karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kabel apapun dalam kondisi terbungkus sedikitnya bernilai jual Rp 10.000,-. Bola-bola penggerak mouse yang terbungkus dalam karet ternyata berbahan dasar besi. Besi untuk saat ini merupakan komiditi yang lumayan meroket harganya.
Monitor rusak atau mati dan tidak bisa diperbaiki lagi juga masih memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Di tataran pengepul, nilai beli monitor seperti ini untuk 14 inch sekitar Rp 40.000,- per unit. Kalau 15 inch ke atas tentu lebih mahal. Kabarnya, monitor ini dipakai sebagai bahan dasar pembuatan TV rakitan, yang mesin dan casingnya banyak dijual bebas di pasaran.
Bagian yang paling banyak dipilah adalah CPU. Didalam CPU terdapat beberapa perangkat antara lain processor, RAM, harddisk, CD-ROM, Floppy Disk Drive, Motherboard, Card (Sound, VGA, LAN, dll), power supply, kabel-kabel, dan casing. Setiap perangkat tersebut dalam kondisi mati masih memiliki harga jual yang lumayan tinggi. Sebut saja processor, untuk beberapa jenis memiliki nilai jual hingga Rp 25.000,-. Untuk perangkat yang satu ini banyak dicari oleh pengepul untuk diambil kandungan emasnya.
Motherboard juga banyak diminati oleh para pengepul. Bahkan tawaran beli dari luar negeri pun sering didapati lewat internet. Harga per kilonya mencapai Rp 30.000,-. Harga ini juga berlaku untuk RAM, card, dan board/pcb harddisk. CD-ROM dan Floppy Disk Drive dijual dengan cara ditimbang. Kedua perangkat ini masuk kategori seng. Nilai beli di tingkat pengepul sekitar Rp 2.000,- per kilo. Namun jika kita mau “membelah”nya, nilai jualnya akan sedikit lebih tinggi karena di dalamnya ada kandungan aluminium, tembaga dan pcb.
Kandungan aluminium atau biasa disebut diral bisa kita dapatkan dari bodinya harddisk. Nilai jual diral ini sekitar Rp 14.000,- per kilo atau kalau kita tidak mau repot cukup menjual dalam bentuk per unit. Rp 6.000,- itulah harga pasaran untuk 1 buah harddisk dengan kapasitas berapapun. Power supply pun punya harga yang lumayan. Tidak peduli apakah pakai teknologi AT atau ATX dan tidak peduli berapapun watt dayanya, harga 1 buah PSU sekitar Rp 7.000,-.
Uraian di atas jelas menggambarkan bahwa setiap bagian dari komputer rusak atau mati masih memiliki nilai. Sekecil apapun nilai itu tentu ada gunanya. Sekarang, bagaimana kita menyikapi peluang ini agar bisa meningkatkan pemasukan untuk kita.

 CONTOH DARI PEMANFAATAN LIMBAH KOMPUTER 

 PEMANFAATAN LIMBAH KEYBOARD

 
Bagaimana caranya mengolah limbah keyboard menjadi barang yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk menunjang fungsi komputer. Tentu saja fungsi keyboard ini yang berbeda dengan fungsi mouse. Keyboard digunakan pada komputer untuk memberikan perintah tombol-tombol tertentu dan untuk mengetik suatu rangkaian huruf/angka/simbol.
Mirip dengan perkembangan teknologi komputer dan asesorisnya, maka teknologi untuk keyboard pada dasarnya juga berkembang pesat. Hanya saja dari sisi fungsi relatif tidak begitu berbeda, perkembangan menyangkut aspek estetika, bentuk ergonomik, kenyamanan penggunaan, jumlah tuts dan hal-hal kecil lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah teknologi keyboard yang tersambungkan dengan kabel ataupun dengan sistem wireless. Ada keyboard yang berukuran besar maupun keyboard yang berukuran tipis dan dapat digulung. Ada keyboard yang berwarna standar seperti hitam atau putih, maupun ada keyboard yang dibuat dalam variasi warna tertentu. Dari pilihan ini tentu saja mengakibatkan konsumen akan menginginkan keyboard yang memenuhi selera dan keperluan yang bersangkutan. Pada sisi lain, keyboard seperti halnya mouse juga merupakan asesoris komputer yang harganya relatif murah, sehingga pengadaan keyboard sering diikutkan pada pembelian komputer baru. Langkah ini kadang sebenarnya kurang efisien mengingat usia pakai keyboard itu relatif lama dan biasanya tingkat kerusakan keyboard sangat rendah. Dengan demikian keyboard lama pada dasarnya masih dapat digunakan untuk digunakan pada komputer yang baru. Realitasnya selalu akan muncul keyboard-keyboard yang dibuang dan bersifat sebagai limah. Jumlah yang ada semakin lama akan semakin banyak dan hal ini tentu saja perlu dilakukan pemikiran untuk pengelolaannya.
Limbah keyboard
Pengelolaan limbah keyboard ini mirip dengan strategi untuk pengelolaan mouse ini yakni dilakukan dengan menggunakan strategi 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Pengelolaan ini hendaknya dapat dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari produsen, distributor maupun pihak lain seperti masyarakat.
Program reduce limbah keyboard mutlak dapat dilakukan mengingat sebenarnya kalau masih ada keyboard lama, maka hal itu masih dapat digunakan kembali. Seperti telah disebutkan di atas tingkat kerusakan keyboard itu relatif rendah sehingga peluang pembelian keyboard baru menjadi tidak begitu diprioritaskan. Kendalanya adalah harga keyboard itu relatif murah dibandingkan harga komputer, sehingga konsumen terpancing untuk selalu membeli keyboard baru saat membeli satu perangkat komputer. Hal ini mungkin terpancing dengan bentuk dan variasi keyboard selalu beragam dan berbeda-beda, padahal dari sisi teknologi, perkembangan keyboard relatif juga lambat.
Teknik perawatan keyboard agar selalu dapat digunakan dengan baik dan normal adalah dengan jalan pembersihan. Hal ini khususnya dilakukan untuk keyboard yang digunakan di ruangan yang kurang bersih atau bahkan oleh pemakai yang melakukan pekerjaan komputer sambil merokok. Keyboard yang digunakan akan berakibat kotor terutama pada sela-sela tuts yang mungkin akan berakibat tombol tidak berfungsi. Perawatannya adalah dengan jalan membuka keyobard dan mencuci setiap tombol yang ada, kemudian dipasangkan kembali. Cara yang mudah adalah dengan jalan meniup menggunakan pompa tangan atau kompresor ke arah bagian tombol. Yang perlu diingat adalah saat membersihkan tentu saja keyboard dalam keadaan tidak terkoneksi ke CPU komputer. Di beberapa kota, saat ini juga dijumpai jasa pencucian keyboard yang memudahkan kita untuk menyerahkan tugas perawatan dan pencucian keyboard agar dapat bersih dan berfungsi secara normal kembali.
Keyboard parah.
Untuk langkah reuse pada dasarnya masih dapat dilakukan oleh para pemilik keyboard itu. Untuk langkah recycle tentu saja pihak produsen yang mesti bertanggung jawab melakukan hal ini. Alternatif reuse adalah dengan menawarkan keyboard bekas kepada pihak yang memerlukan untuk fasilitas komputer yang digunakan.
Keyboard pada dasarnya terdiri dari komponen papan plastik yang dilengkapi dengan tombol dari masing-masing karakter atau perintah. Tombol-tombol inilah yang dengan teknik artistik dapat dimanfaatkan untuk membentuk produk baru yang bersifat artistik. Langkah ini merupakan salah satu upaya recycle dari limbah keyboard yang dapat dilakukan. Beberapa kreasi kerajinan tangan yang dibuat dari limbah keyboard ini saya peroleh dari internet dengan bentuk yang cukup menarik untuk dipajang sebagai komponen dekorasi.
GAMBAR HASIL
Kreasi dari limbah keyboard
 
 
 

PEMANFAATAN LIMBAH KOMPUTER

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 29 Agustus 2014
With 0komentar

WIRAUSAHA DI BIDANG KERAJINAN TEKSTIL

| Kamis, 28 Agustus 2014
Baca selengkapnya »
Materi Ajar
Konsep Dasar Kerajinan Tekstil
A. Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan
    kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah
    sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
    tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis
   bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam
   penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau
   ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.
B. Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.
C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.
D. Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)
a. Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu
benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b. Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan
busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By
construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
a.     By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan
tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
b.    By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini
biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
 Cnth :: Quilting Smocking Shiring Pintucks
c.     By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Cnth : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda)
Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada
produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.
E. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut,serta teknik yang akan digunakan.
·         Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
·         Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.
Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit,gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem,lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.
F. Mengenal Kain Flanel
Kain flanel (felt) adalah jenis kain dibuat dari serta wol tanpa ditenun. Kain flanel termasuk salah satu bahan utama yang dipakai dalam kerajinan tekstil. Terdapat kain flanel polos dan kain flannel bermotif. Contoh produk kerajinan flanel: Gantungan kunci, Replika kue , Bingkai foto

WIRAUSAHA DI BIDANG KERAJINAN TEKSTIL

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 28 Agustus 2014
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲